Teknik Pengumpulan Data
Bagi Anda para mahasiswa yang sedang menyelesaikan tugas akhir kuliah atau skripsi. Mengetahui dengan pasti apa itu metode pengolahan data dan bagaimana cara mengolah data yang baik dan benar merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan untuk bisa membuat tugas akhir yang dapat dipertanggungjawabkan.
Meski teknik pengumpulan data sudah dijelaskan secara lengkap dalam kelas, namun tidak sedikit mahasiswa yang lupa atau malah belum paham dengan pengumpulan data itu sendiri. Oleh sebab itu, di bawah ini akan dijelaskan mengenai metode dari pengumpulan data itu sendiri agar dapat memperoleh sebuah informasi yang dibutuhkan.
Salah satu hal yang perlu Anda garis bawahi adalah, metode pengumpulan untuk sebuah data kualitatif dan data kuantitatif tentu saja berbeda. Meski ada beberapa hal yang sama, namun masih ada beberapa perbedaan dalam hal pelaksanaannya. Jadi, ketika Anda akan melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan data kualitatif atau pun data kuantitatif maka tidak boleh dilakukan dengan cara sembarangan.
Pada saat Anda menggunakan teknik pengambilan data yang tidak sesuai dengan tempatnya, hal tersebut dapat membuat Anda mengalami kesulitan pada bagian analisis data atau penarikan kesimpulan. Hal tersebutlah yang akan membuat hasil penelitian yang Anda lakukan menjadi kurang valid atau tidak dipertanggungjawabkan.
Untuk melakukan teknik pengumpulan data yang baik dan benar, ternyata ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Apa sajakah itu? Berikut ini penjelasannya.
Teknik Pengumpulan Data dengan Cara Observasi
Teknik pertama yang bisa Anda lakukan ialah dengan cara observasi. Untuk teknik yang satu ini merupakan sebuah teknik yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung suatu keadaan atau pun situasi dari sebuah subjek penelitian.
Untuk data dari hasil observasi ini sendiri tak hanya dilihat dari sikap subjek penelitian itu saja, akan tetapi ada pula berbagai macam faktor yang harus Anda perhatikan. Dengan berbagai macam teknik yang ada di dalamnya, bisa dikatakan bahwa untuk metode pengumpulan data yang satu ini cukup kompleks. Hal tersebut karena tidak hanya terfokus pada satu fenomena saja, namun juga dengan beberapa fenomena lainnya.
Nah, untuk teknik pengumpulan data observasi yang satu ini lebih cocok jika digunakan untuk beberapa penelitian yang berkaitan dengan perilaku manusia, gejala alam dan lain sebagainya. Selain itu, metode yang satu ini juga pas untuk digunakan dalam mencari data yang mana subjek penelitiannya tidaklah terlalu besar, jadi bisa dikatakan bahwa subjek penelitiannya lebih spesifik.
Teknik dari pengumpulan data itu sendiri ternyata dibagi menjadi dua bagian. Yakni teknik participant observation serta non participant observation. Di bawah ini akan dipaparkan mengenai penjelasan dari kedua teknik observation tersebut.
- Participant Observation
Jadi, peneliti tidak hanya mengamati dari jauh saja. Untuk teknik yang satu ini sangat tepat digunakan untuk sebuah penelitian yang berkaitan dengan hubungan sosial antara masyarakat. Tidak sedikit dari para peneliti yang menggunakan teknik satu ini untuk bisa mendapatkan beberapa data yang lebih valid.
Keuntungan dari teknik participant observation adalah peneliti dapat merasakan secara langsung serta bisa mengartikan subjek yang diteliti secara lebih jelas. Ini karena, terkadang sesuatu hal yang dilihat tidaklah selalu sama dengan apa yang dirasakan.
- Non Participant Observation
Kedua teknik penelitian tersebut tentu saja memiliki kelebihan masing-masing jika ditempatkan pada tempatnya. Jadi, jika Anda bisa menggunakan teknik yang benar dalam melakukan sebuah penelitian baik itu terjun langsung ke lapangan atau hanya mengamati saja, itu bukan menjadi masalah selama Anda bisa menggunakan teknik yang benar untuk sebuah penelitian.
Teknik Pengumpulan Data Dengan Wawancara
Cara kedua dalam teknik pengumpulan data ialah dengan wawancara. Teknik yang satu ini dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada subjek penelitian itu sendiri. Dahulu, untuk melakukan teknik yang satu ini dilakukan dengan cara bertatap muka secara langsung.
Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin canggih, wawancara bisa dilakukan dengan beberapa media komunikasi seperti email, telepon, skype dan yang lainnya. Dengan memanfaatkan berbagai macam teknologi tersebut tentu saja akan membuat wawancara menjadi lebih efisien.
Sebelum melakukan sebuah wawancara, biasanya peneliti akan membuat beberapa pertanyaan terlebih dahulu. Untuk membuat pertanyaan yang akan ditanyakan kepada narasumber juga tidak boleh dilakukan dengan cara sembarangan. Peneliti harus membuat pertanyaan yang sesuai dengan topik yang akan dibahas.
Untuk teknik wawancara ini sendiri dibagi menjadi dua bagian, yakni wawancara terstruktur serta teknik wawancara tidak terstruktur. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan dari kedua jenis teknik wawancara tersebut.
- Wawancara Terstruktur
Berbagai macam informasi sudah ditulis secara lengkap dalam sebuah draft pertanyaan. Jadi, si peneliti tidak perlu kebingungan lagi mencari pertanyaan yang akan ditanyakan kepada subjek penelitian. Keuntungan dari penggunaan teknik pengumpulan data yang satu ini ialah bisa memudahkan proses wawancara itu sendiri.
Terutama jika si peneliti belum begitu ahli dalam melakukan penelitian dengan cara wawancara. Dengan demikian, peneliti bisa mendapatkan sebuah data yang lengkap sehingga lebih mudah untuk melakukan analisis data.
- Wawancara Tidak Terstruktur
Pedoman dari wawancara satu ini hanyalah berisi tentang beberapa poin yang akan ditanyakan kepada narasumber. Hal tersebut dilakukan agar pembahasan tidak melebar dan jauh dari pokok bahasan itu sendiri. Nah, jika ingin mengajukan pertanyaan selanjutnya, maka bisa mengembangkannya sendiri.
Dalam melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan teknik wawancara ini, ternyata memiliki beberapa kelebihan. Salah satunya ialah pewawancara bisa mengkonfirmasi suatu hal kepada subjek wawancara. Namun, tetap dengan catatan tidak membahasnya terlalu jauh.
Nah, jika Anda ingin melakukan sebuah penelitian dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, Anda bisa memilih salah satunya yang sesuai dengan kebutuhan dan keahlian yang dimiliki.
Teknik Pengumpulan Data Dengan Studi Pustaka
Teknik pengumpulan data yang ketiga adalah pengumpulan dengan menggunakan studi pustaka. Untuk teknik yang satu ini dilakukan agar bisa melakukan analisis pada topik permasalahan yang ingin diteliti oleh peneliti.
Untuk teknik pengumpulan yang satu ini tentu saja sangat cocok untuk penelitian studi pustaka. Data-data yang ada dalam penelitian studi pustaka tersebut didapat dari arsip, buku-buku ataupun dokumen. Akan tetapi, hal ini tidak berarti bahwa jenis penelitian yang bukan studi pustaka tidak membutuhkan pustaka.
Beberapa jenis penelitian lainnya tetap saja membutuhkan, tetapi untuk kebutuhannya tidak sedetail studi pustaka. Tentu saja, tanpa adanya studi pustaka ini, Anda tidak dapat menganalisis sebuah data dengan baik dan benar.untuk teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi pustaka ini sendiri dibagi menjadi dua bagian.
Yakni dokumen primer dan dokumen sekunder. Apa yang dimaksud dari masing-masing teknik tersebut? Berikut penjelasannya.
- Dokumen Primer
- Dokumen Sekunder
Kedua jenis dokumen tersebut juga memiliki kelebihan masing-masing. Tak hanya itu, bagi Anda yang melakukan penelitian dengan menggunakan studi pustaka yang satu ini tentu kedua jenis dokumen tersebut akan sangat membantu.
Teknik Pengumpulan Data Dengan Angket (Kuesioner)
Teknik terakhir yang bisa Anda lakukan untuk mengumpulkan sebuah data ialah dengan menggunakan angket atau kuesioner. Kuesioner ini ialah sebuah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan beberapa pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian terkait dengan topik yang akan diteliti.
Untuk teknik yang satu ini akan sangat tepat digunakan jika peneliti mengetahui dengan benar variabel yang ingin diukur serta keinginan yang diharapkan oleh para responden ataupun subjek penelitian.
Bahkan, teknik kuesioner yang satu ini sangat baik untuk digunakan dalam mengumpulkan data dari para responden ataupun subjek penelitian meski jumlahnya sangat banyak. Tak hanya itu, teknik yang satu ini juga bisa dipakai untuk mengumpulkan data dari para responden yang ada di beberapa wilayah.
Jika dilihat dari bentuk pertanyaannya sendiri, ternyata kuesioner dibagi menjadi dua jenis. Yakni kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Penjelasan mengenai kedua jenis kuesioner ialah sebagai berikut:
- Kuesioner Tertutup
- Kuesioner Terbuka
Seiring dengan berkembangnya zaman, ternyata teknik pengumpulan data yang satu ini sudah hadir dalam bentuk yang lebih progresif. Dimana pertanyaan tertulis untuk para subjek penelitian sudah disertai dengan beberapa pilihan jawaban serta kolom untuk mengisi jawaban yang sesuai dengan keinginan para responden.
Nah, di atas merupakan berbagai macam teknik atau metode yang bisa Anda lakukan untuk mengumpulkan data. Anda bisa memilih beberapa teknik di atas untuk mengumpulkan berbagai macam data dalam sebuah penelitian.
Tahukah Anda? Jika teknik pengumpulan data dan instrument pengumpulan data itu berbeda. Teknik pengumpulan data ialah cara yang dilakukan untuk bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan, untuk instrument pengumpulan data itu sendiri adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan data dari penelitian yang sedang dilakukan.
Instrumen Pengumpulan Data
Ada beberapa instrument untuk mengumpulkan beberapa data yang ingin Anda kumpulkan. Di bawah ini beberapa instrument-nya:
-
Pedoman Observasi
Pada saat di lapangan, pastinya Anda akan menemukan berbagai macam data. Namun terkadang, keadaan yang ada di lapangan juga tidak dapat diprediksi. Hal tersebutlah yang memungkinkan Anda untuk merasa kebingungan dengan mana data yang seharusnya dimasukkan ataupun tidak.
Namun, jika Anda sudah menetapkan pedoman observasi, maka tidak sulit bagi Anda untuk memilah berbagai macam data yang didapatkan di lapangan. Anda hanya perlu menetapkan kriteria dari data yang akan masuk ke dalam penelitian Anda saja. nah, apabila Anda menemukan data lainnya, maka Anda bisa memasukkannya ke dalam temuan data.
-
Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini sendiri nantinya akan memudahkan Anda pada saat wawancara sedang berlangsung. Jadi, apabila Anda sudah membuat pedoman wawancara, Anda tak perlu bingung lagi untuk membuat pertanyaan berikutnya. Nah, buatlah sebuah pedoman secara rinci dan juga sistematis.
Anda juga bisa membuat sebuah pedoman dengan hanya mencantumkan beberapa poin penting saja yang ingin ditanyakan kepada narasumber. Maksud dari adanya pedoman atau instrument pengumpulan data satu ini adalah agar pembahasan tidak keluar dari topik yang sedang dibahas.
Membuat sebuah instrument wawancara terlebih dahulu sangat penting bagi Anda untuk bisa mendapatkan data yang lebih jelas dan valid.
-
Angket (Lembar Kuesioner)
Kuesioner online ini sangat cocok bagi Anda yang membutuhkan data lebih luas dan mencangkup beberapa wilayah. Namun, jika Anda ingin memfokuskan penelitian dengan suatu subjek tertentu, maka Anda bisa menggunakan lembar kuesioner.
Sebenarnya, ada banyak sekali instrument pengumpulan data yang satu ini. Beberapa instrument pengumpulan data yang satu ini sebenarnya bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Instrument pengumpulan data menjadi hal yang sangat penting dan tidak Anda lewatkan begitu saja saat akan melakukan metode pengumpulan data.
Jadi, buat Anda yang ingin mengumpulkan beberapa data untuk sebuah penelitian, ada beberapa teknik yang harus Anda lakukan agar data tersebut valid. Beberapa teknik pengumpulan data bisa Anda pilih untuk membuat sebuah penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan.
Nah, satu hal lagi yang perlu Anda ingat bahwa teknik pengumpulan data dan instrument pengumpulan data itu saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Meski Anda menggunakan teknik yang tepat dan benar, namun jika Anda tidak menggunakan instrument atau metode pengumpulan data, maka data yang Anda buat tidaklah valid dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar